Advertisement

  • Ma'haduna edisi Shofar 1432 H

    Tamu Dari Negeri Seribu Wali
    Alhabib Abdurahman bin Ali Masyhur bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar bin Salim
    Tak lama setelah lawatan pertama syeh Said Ahmad Inayatullah dari Haramain As-Syarifain, kini ponpes Dalwa kembali mendapat kehormatan menyambut tamu agung dari Yaman Al-Habib Abdurahman bin Ali Masyhur bin Hafidz BSA, keponakan dari Al-Habib Umar Bin Hafidz BSA.
    Pada tanggal 13 Desember tamu tersebut datang didampingi Al-Habib Achmad Jamal bin Thoha Ba’agil, salah satu alumnus Darul Mustofa Tarim Hadramaut, dan penggerak shalawat di Bumi Apel, Malang. Beliau sekaligus bertindak sebagai penerjemah taujihat yang disampaikan oleh Al-Habib Abdurahman.
    Dalam pidatonya Al Habib Abdurahman menyampaikan bagaimana selayaknya penuntut ilmu berperilaku dan mengamalkan ilmunya tersebut, berbesar hati dan bersabar selama bertahun-tahun dalam menuntut ilmu karena itu tak lain untuk mendapatkan ilmu semata. Imam Syafii berkata:
    اخي لن تنال العلم الا بستةا
    ساْ نبيك عن تفصيلها ببيان
    ذكاء وحرص واجتهاد وبلغة
    وصحبة الاستاذ وطول زمان
    Semoga dengan seringnya kita mendapat kunjungan tamu-tamu mulia dari Timur Tengah, Allah SWT membukakan kepada kita cahaya ilmu yang bermanfaat, bisa meneruskan misi Rasulullah SAW, dan menggapai kebahagian baik di dunia serta di akherat kelak. Amin

    Kunjungan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) di
    PP. Darullughah Wadda’wah
    Ahad, 19 Desember 2010M/13 Muharam 1432H ketua umum FPI (front pembela islam) pusat al Habib Riziq bin Syihab melakukan kunjungan silaturahmi di pon-pes Darullughah Wadda’wah Raci Bangil Pasuruan.
    Rombongan yang ditemani oleh Al Habib Abdurahman Bahlega Assegaf langsung, memasuki pon-pes Darullughah Wadda’wah dan menuju ke masjid Baitul Ghoffar untuk melakukan tatap muka dan memberikan taujihat kepada para santri.
    Dalam taujihatnya yang berapi-api sebagaimana ciri khas beliau, Habib Rizieq menginformasikan akan kaum orentalis barat dengan pergerakan obsidentalisnya sedang gencar-gencar menyebarkan virus yang sangat berbahaya di Indonesia ini.
    Virus-virus tersebut antara lain: relativisme (aliran yang percaya bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak), skeptitisme (aliran yang meragukan adanya kebenaran), dan aliran-aliran lain yang sudah tidak asing lagi di Indonesia seperti liberalisme, sekularisme, bahkan atheisme.
    Semoga kita semua dapat terhindar dari virus-virus tersebut yang dapat menghancurkan aqidah kita. Dan semoga dengan ilmu-ilmu agama yang saat ini sedang kita timba dapat membawa kita menjadi pejuang Islam yang dapa tmembendung aliran-aliran sesat itu. Amin.

0 komentar:

Leave a Reply

Arsip Blog

Pengikut

Featured Video

Photos